Selasa, 07 Maret 2017

puisi

Dendam Rindu
Tentang air mata yang telah diteteskan
Tentang tetes darah yang telah dialirkan
Tentang butir keringat yang pernah dicucurkan
 Tentang degub jangtung yang telah dibunyikan
Sambutlah!!!
                                Ayunkan bila gelora yang mendidih dinadimu
                                Embuskan api keberanian disorot matamu
Pedangku pedang rindu
Panahku panah asmara
tinjuku adalah nurani
jurusku adalah sepasang mata kejujuran
                                menyerahlah!!!
                                sebelum ku penggal kesombonganmu
                                Sebelum ku koyak kebohonganmu
                                Sebelum aku kubur
                                Kepalsuan beserta jasadmu

Rasa yang tlah terpendam sejak lama 

eva nurisnaini
07 maret 2017

kumpulan puisi mamah

Kesenjangan Sosial
Duniamu megah
Duniamu mewah
Tak pernah kau lihat kebawah
Banyak tangan bertengadah

Mereka mengharap kasihmu
Mengharap senyummu
Juga uluran tanganmu
Kan menjadi penenang kalbu

Seorang ibu setengah baya
Kau panggil ia dengan sebutan bibi
Layaknya hamba sahaya
Meski capai masih dicaci maki

Seolah keadilan telah tiada
Dunia kembali pada zaman siti nurbaya
Padahal indonesia telah merdeka
Kenyataan memisahkan si miskin dan si kaya
Mamah

04 desember 2009

Puisi mamah

Menuntut Ilmu
Hari ini aku melangkah
Langkah kaki yang tak kenal lelah
Hari berganti minggu
Berganti tahun hingga windu

Nan jauh disana tempat berguru
Sabar dan tekun itu bekalku
Walau kadang bosan dan jenuh menggodaku
Namun semangat telah memacu
Para guru dan orang- oprang bijak
Mereka memberi  harapan masa depan
Tercapainya cita dan cinta dihari kelak
Dengan ilmu yang mereka berikan
Mamah

04 desember 2009