Kamis, 16 Juni 2016

Laporan Prakerin


LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN)
DI
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA.
JL. HALIM PERDANA KUSUMA, JAKARTA TIMUR13610
(11  September  2015 s/d 11 November  2015)
“Install Distro Linux Operating System  IPFire”


DISUSUN OLEH : 

  NAMA                                       : EVA NUR ISNAINI      
  NIS                                            : 141510143
  KELAS                                      : XI TKJ 2
  KOMPETENSI KEAHLIAN    : TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 4 KOTA BEKASI
JL. GANDARIA KRANGGAN WETAN KELURAHAN JATIRANGGA
KECAMATAN JATISAMPURNA
KOTA BEKASI 17434

2016

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
             
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
(PRAKERIN)
DI
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA.
“Laporan Prakerin  ini disusun untuk memenuhi syarat
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) SMK Negeri 4 Kota Bekasi”

Laporan ini telah diperiksa dan disahkan pada
Tanggal _____________Bulan_____________ Tahun 2016

Kepala Kompetensi TKJ                                         Pembimbing


Denny Johannurdin, S.Kom                               Ulan Widiyanigsih S,S.
                                                                                   


Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 4 Kota Bekasi                       Waka Hubungan Industri


Soso Ariffianto, S. ST. M.SI                                  Irwandi, S,Pd
NIP.19640207 1988031014                                             NIP. 197707022010011008

LEMBAR PENGESAHAN PERUSAHAAN/INSTANSI

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI
BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL

Laporan Prakerin ini disusun untuk memenuhi syarat
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) SMK Negeri 4 Kota Bekasi”

Laporan ini telah diperiksa dan disahkan pada
Tanggal _____________Bulan _____________ Tahun 201
6


                                                                                             


Pimpinan Perusahaan                                           Pembimbing Teknik


Drs. Sjafrul MBA                                                     LidyaThurni


 Daftar Isi
Lembar Pengesahan Sekolah........................................................................... i
Lembar PengesahanInstansi DU/DI/Instansi………………………………......... ii
Kata Pengantar…………………………………………………………………..…. iii
Daftar Isi……………………………………………………………………………... iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang………………………………………………………………...… 1
1.2    Tujuan Prakerin……………………………………………………………...….. 3
1.3    Manfaat Prakerin…………………………………………………………..….... 3
1.4    Tujuan Laporan Prakerin…………………………………………….....……….4
1.5  Sistematika Penulisan Laporan………………………………………..……… 5
BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI
1.1      Gambaran Umum Perusahaan/ Instansi……………………………………. 7
2.2    Visi / Misi Perusahaan……………………………………………………..... 17
2.3    Struktur Organisasi Perusahaan/Instansi...………………………..…….... 18
BAB III LANDASAN TEORI
3.1   Install IPFire…………………………………………………………………….20
3.2   Informasi IPFire…………………..…………………………………………… 22
3.3   Langkah-Langkah Instalasi IPFire…………………………………..…........ 23

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH
4.1   Konfigurasi Dasar IPFire……………………………………………...…….. 28
BAB 5 PENUTUP
5.1   Kesimpulan…………………………………………………………………. .. 40
5.2   Saran………………………………………………………………………….. 41

 DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1   Struktur Organisasi………………………………………….....  22
Gambar 3.1   Booting Instalasi IPFire……………………………………...… 24
Gambar 3.2   Pilihan Bahasa…………………………………………………. 24
Gambar 3.3   Tampilan Layar Selamat Datang…………………………..…  25
Gambar 3.4   Persetujuan License............................................................  25
Gambar 3.5   Tampilan Peringatan…………………………………………… 26
Gambar 3.6   Pilihan File Sistem……………………………………………..  26
Gambar 3.7   Proses Instalasi IPFire…………………………………………  27
Gambar 3.8   KonfirmasiUntuk Reboot……………………………………..... 27
Gambar 4.1   Proses Booting Kedalam Sistem……………………………..  28
Gambar 4.2   Pilihan Input Keyboard……………………………………….... 29
Gambar 4.3   Pengaturan Timezone………………………………………..... 29
Gambar 4.4   Pengaturan Hostname………………………………………...  30
Gambar 4.5   Menu Input Nama Domain…………………………………....  30
Gambar 4.6   Pengaturan Password Untuk Root………………………....... 31
Gambar 4.7   Pengaturan Password Untuk Admin………………………..... 31
Gambar 4.8   Network Configuration Type……………………………..……. 32
Gambar 4.9   Network Configuration Type.................................................. 33
Gambar 4.10 Pengaturan Card Assignment……………………………….... 34
Gambar 4.11 Address settings pada Network configuration menu……..... .35
Gambar 4.12 Setting IP Address Interface GREEN…………………….... .. 36
Gambar 4.13 Pilih PPP DIALUP…………………………………………........ 36
Gambar 4.14 DNS and Gateway Setting…………………………………...... 37
Gambar 4.15 Pengaturan DHCP Server…………………………………....... 38
Gambar 4.16 Proses Booting…………………………………………….......... 38

KATA PENGANTAR

Segala puja  dan  puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat melaksanakan prakerin dan juga dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.    
Laporan prakerin ini kami susun berdasarkan pengalaman dan data-data yang kami peroleh selama melaksanakan prakerin ini di Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional. Laporan ini di susun sedemikian rupa dengan tujuan dapat diterima dan dipahami oleh pembimbing serta dapat dipakai sebagai usulan adik-adik kelas yang nantinya juga akan melaksanakan prakerin dan menyusun laporan.    
Kami menyadari bahwa hal tersebut terlaksana berkat bantuan berbagai pihak,baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu izinkan kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Soso Ariffianto, S. ST. M.SI, selaku Kepala SMK Negeri 4 Kota
    Bekasi
2. Selaku Pembimbing Prakerin
3. Bapak Denny Johannurdin, S.Kom, selaku Kepala Program Teknik
    Komputer Jaringan
4. Ibu Ulan Widiyanigsih S.S, Selaku pembimbing sekolah Bapak dan
    Ibu guru SMK Negeri 4 Kota Bekasi yang telah memberikan bimbingan
    selama pelaksanaan prakerin

5. Dewan Guru dan Staff Tata Usaha yang telah banyak membantu dalam
    menyelesaikan laporan ini.
7. Staf dan karyawan Badan Kependudukan Dan Keluarga
    Berencana Nasional
8. Ayah Sureli dan Ibu Saniti selaku orang tua yang mendukung kami
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan
    prakerin ini    
              Kami juga menyadari bahwa laporan masih jauh dari sempurna walaupun kami telah berusaha dengan semaksimal mungkin dan daya upaya yang ada pada kami.  
Semoga laporan prakerin ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak, penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

  Bekasi, 28 Maret 2016


                            Eva Nur Isnaini         

BAB I


PENDAHULUAN

1.1      Latar Belakang
          Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah suatu bentuk penyelenggaraan dari sekolah yang memadukan secara sistematik dan sinkronisasi antara program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian profesional. Dimana keahlian professional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja kita berada, sedangkan kita tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri.
Pendidikan Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang professional dibidangnya. Melalui Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat menciptakan tenaga kerja yang professional tersebut. Dimana para siswa yang melaksanakan Pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat dan sekaligus mempelajari dunia industri. Tanpa diadakannya Pendidikan Sistem Gandain ikita tidak dapat langsung terjun kedunia industri karena kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.
          Adapun peraturan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah
          sebagaiberikut :
1.     Tercantum pada UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu untuk menyiapkan peseta didik melalui kegiataan bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
2.     Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah yang bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, alam sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta kebudayaan;
3.     Peraturan pemerintah No. 39 tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam Pendidikan Nasional; serta
4.     Keputusan Menteri No. 0490/1993 tentang Kurikulum SMK yang berisi bahwa “Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu Pendidikan didalam sekolah dan Pendidikan diluar sekolah”.



1.2      Tujuan Prakerin
Tujuan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN), sebagaiberikut :
1.    Diharapkan dapat menambah pengetahuan yang berharga,dan memperoleh masukan serta umpan balik guna mengembangkan kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada di lapangan.
2.    Melatih kerja dan pengamatan teknik yang diterapkan di tempat PRAKERIN sesuai di bidang keahlian yang dimiliki.
3.    Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang professional dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi, jenjang karir dan teknik.
4.    Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan SMK NEGERI 4 KOTA BEKASI
5.    Mengimplotasikan antara pendidikan disekolah dan diluar sekolah.
1.3      Manfaat Prakerin
Manfaat dari Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) :
1.  Dapat mengenali suatu pekerjaan industri dilapangan sehingga setelah selesai dari Sekolah Menengah Kejuruan SMK NEGERI 4 KOTA BEKASI dan terjun kelapangan kerja industri dapat memandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.
2.  Dapat menambah  keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang professional dan handal.
3.  Untuk mengasa keterampilan yang telah diberikan disekolah dan juga sesuai dengan Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan SMK NEGERI 4 KOTA BEKASI.
1.4      Tujuan Laporan PRAKERIN
     Tujuan dari pembuatan laporan ini adalah agar para siswa dapat melatih jiwa mandiri, berani, bertanggung jawab, serta disiplin. Selain itu dapat juga mengkaji ilmu terapan di lapangan dengan sekolah. Adapun isi laporan yang harus disusun para siswa adalah hasil kegiatan selama PRAKERIN. Tujuan dari pembuatan laporan tersebut antara lain adalah :
1.  Untuk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti PRAKERIN.
2.  Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan Sekolah kepada para siswa sehubungan dengan pelaksanaan PRAKERIN.
3.  Menambah perbendaharaan perpustakaan Sekolah dan sebagai pengetahuan bagi siswa angkatan selanjutnya.
4.  Sebagai latihan siswa dalam membuat laporan kegiatan.
5.  Sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan praktek yang dilakukan di Dunia Industri.
6.  Sebagai syarat mengikuti Ujian Nasional.
1.5         Sistematika Penulisan Laporan            
          Pembuatan sistematika laporan ini merupakan langkah penyusunan laporan dimana laporan tersebut dapat tersusun sesuai dengan urutan pokok pembahasan. Pembuatan menyusun laporan sebagai berikut :


BAB I         PENDAHULUAN
1.1     Latar Belakang
1.2     Tujuan Prakerin
1.3     Manfaat Prakerin
1.4     Tujuan Laporan Prakerin
1.5     Sistematika Penulisan
BAB II        PROFIL PERUSAHAAN
2.1     Gambaran Umum Perusahaan
2.2     Visi / Misi Perusahaan
2.3     Struktur Organisasi Perusahaan
2.4     Lokasi Perusahaan
BAB III       LANDASAN TEORI
3.1      Installasi IPFire
BAB IV      PEMBAHASAN MASALAH
4.1     KonfigurasiIPFire
BAB V       PENUTUP
5.1     Kesimpulan
5.2     Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II
PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI

2.1      Gambaran Umum Perusahaan/Instansi
Periode Perintisan (1950-an – 1966)
Organisasi keluarga berencana dimulai dari pembentukan Perkumpulan Keluarga Berencana pada tanggal 23 Desember 1957 di gedung Ikatan Dokter Indonesia. Nama perkumpulan itu sendiri berkembang menjadi Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) atau Indonesia Planned Parenthood Federation (IPPF). PKBI memperjuangkan terwujudnya keluarga- keluarga yang sejahtera melalui 3 macam usaha pelayanan yaitu mengatur kehamilan atau menjarangkan kehamilan, mengobati kemandulan serta memberi nasihat perkawinan. 
Pada tahun 1967, PKBI diakui sebagai badan hukum oleh Departemen Kehakiman. Kelahiran Orde Baru pada waktu itu menyebabkan perkembangan pesat usaha penerangan dan pelayanan KB di seluruh wilayah tanah air. 
Dengan lahirnya Orde Baru pada bulan maret 1966 masalah kependudukan menjadi fokus perhatian pemerintah yang meninjaunya dari berbagai perspektif. Perubahan politik berupa kelahiran Orde Baru tersebut berpengaruh pada perkembangan keluarga berencana di Indonesia. Setelah simposium Kontrasepsi di Bandung pada bulan Januari 1967 dan Kongres Nasional I PKBI di Jakarta pada tanggal 25 Februari 1967.
Periode Keterlibatan Pemerintah dalam Program KB Nasional
Di dalam Kongres Nasional I PKBI di Jakarta dikeluarkan pernyataan sebagai berikut:
1.    PKBI menyatakan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemerintah yang telah mengambil kebijaksanaan mengenai keluarga berencana yang akan dijadikan program pemerintah
2.    PKBI mengharapkan agar Keluarga Berencana sebagai Program Pemerintah segera dilaksanakan.
3.    PKBI sanggup untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan program KB sampai di pelosok-pelosok supaya faedahnya dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.
Pada tahun 1967 Presiden Soeharto menandatangani Deklarasi Kependudukan Dunia yang berisikan kesadaran betapa pentingnya menentukan atau merencanakan jumlah anak, dan menjarangkan kelahiran dalam keluarga sebagai hak asasi manusia.
Pada tanggal 16 Agustus 1967 di depan Sidang DPRGR, Presiden Soeharto pada pidatonya “Oleh karena itu kita harus menaruh perhatian secara serius mengenai usaha-usaha pembatasan kelahiran, dengan konsepsi keluarga berencana yang dapat dibenarkan oleh moral agama dan moral Pancasila”. Sebagai tindak lanjut dari Pidato Presiden tersebut, Menkesra membentuk Panitia Ad Hoc yang bertugas mempelajari kemungkinan program KB dijadikan Program Nasional.
Selanjutnya pada tanggal 7 September 1968 Presiden mengeluarkan Instruksi Presiden No. 26 tahun 1968 kepada Menteri Kesejahteraan Rakyat, yang isinya antara lain:
1.    Membimbing, mengkoordinir serta mengawasi segala aspirasi yang ada di dalam masyarakat di bidang Keluarga Berencana.
2.    Mengusahakan segala terbentuknya suatu Badan atau Lembaga yang dapat menghimpun segala kegiatan di bidang Keluarga Berencana, serta terdiri atas unsur Pemerintah dan masyarakat.
Berdasarkan Instruksi Presiden tersebut Menkesra pada tanggal 11 Oktober 1968 mengeluarkan Surat Keputusan No. 35/KPTS/Kesra/X/1968 tentang Pembentukan Tim yang akan mengadakan persiapan bagi Pembentukan Lembaga Keluarga Berencana. Setelah melalui pertemuan-pertemuan Menkesra dengan beberapa menteri lainnya serta tokoh-tokoh masyarakat yang terlibat dalam usaha KB, Maka pada tanggal 17 Oktober 1968 dibentuk Lembaga Keluarga Berencana Nasional (LKBN) dengan Surat Keputusan No. 36/KPTS/Kesra/X/1968. Lembanga ini statusnya adalah sebagai Lembaga Semi Pemerintah.
Periode Pasca Reformasi
Dari butir-butir arahan GBHN Tahun 1999 dan perundang-undangan yang telah ada, Program Keluarga Berencana Nasional merupakan salah satu program untuk meningkatkan kualitas penduduk, mutu sumber daya manusia, kesehatan dan kesejahteraan sosial yang selama ini dilaksanakan melalui pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan keluarga dan kesejahteraan keluarga. Arahan GBHN ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Program Pembangunan Nasional (PROPENAS) yang telah ditetapkan sebagai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2000.  
Sejalan dengan era desentralisasi, eksistensi program dan kelembagaan keluarga berencana nasional di daerah mengalami masa-masa kritis. Sesuai dengan Keppres Nomor 103 Tahun 2001, yang kemudian diubah menjadi Keppres Nomor 09 Tahun 2004 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen menyatakan bahwa sebagian urusan di bidang keluarga berencana diserahkan kepada pemerintah kabupaten dan kota selambat-lambatnya Desember 2003. Hal ini sejalan dengan esensi UU Nomor 22 Tahun 1999 (telah diubah menjadi Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004). Dengan demikian tahun 2004 merupakan tahun pertama Keluarga Berencana Nasional dalam era desentralisasi. 
Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang telah disahkan pada tanggal 29 Oktober 2009, berimplikasi terhadap perubahan kelembagaan, visi, dan misi BKKBN. Undang-Undang tersebut mengamanatkan perubahan kelembagaan BKKBN yang semula adalah Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional menjadi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional. Visi BKKBN adalah “Penduduk Tumbuh Seimbang 2015” dengan misi “mewujudkan pembangunan yang berwawasan kependudukan dan mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera”. Untuk mencapai visi dan misi tersebut, BKKBN mempunyai tugas dan fungsi untuk melaksanakan pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 56 Undang-Undang tersebut di atas. Dalam rangka pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana di daerah, pemerintah daerah membentuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah yang selanjutnya disingkat BKKBD di tingkat provinsi dan kabupaten dan kota yang dalam melaksanakan tugas dan fungsinya memiliki hubungan fungsional dengan BKKBN (pasal 54 ayat 1 dan 2). 
Peran dan fungsi baru BKKBN diperkuat dengan adanya Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh Atas Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian; Peraturan Kepala BKKBN Nomor 82/PER/B5/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi dan Peraturan Kepala BKKBN Nomor 92/PER/B5/2011 tentang Organisasi Tata Kerja Balai Pendidikan dan Pelatihan Kependudukan dan Keluarga Berencana, sehingga perlu dilakukan perubahan/penyesuaian terhadap Renstra  BKKBN tentang Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2010-2014 meliputi penyesuaian untuk beberapa kegiatan prioritas dan indikator kinerjanya. 
Pasca Reformasi Kepala BKKBN telah mengalami beberapa pergantian: Pada Periode Kabinet Persatuan Indonesia, Kepala BKKBN dirangkap oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan yang dijabat olehKhofifah Indar Parawansa.
Setelah itu digantikan oleh Prof. Dr. Yaumil C. Agoes Achir pada tahun 2001 dan meninggal dunia pada akhir 2003 akibat penyakit kanker dan yang kemudian terjadi kekosongan.
Pada tanggal 10 November 2003, Kepala Litbangkes Departemen Kesehatan dr. Sumarjati Arjoso, SKM dilantik menjadi Kepala BKKBN oleh Menteri Kesehatan Ahmad Sujudi sampai beliau memasuki masa pensiun pada tahun 2006.
Setelah itu digantikan oleh Dr. Sugiri Syarief, MPA yang dilantik sebagai Kepala BKKBN pada tanggal 24 Nopember 2006. Sebagai tindak lanjut dari UU 52/2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarha Sejahtera, di mana BKKBN kemudian direstrukturisasi menjadi badan kependudukan, bukan lagi badan koordinasi, maka pada tanggal 27 September 2011 Kepala BKKBN, Dr. dr. Sugiri Syarief, MPA akhirnya dilantik sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN).
Pada tanggal 13 Juni 2013 akhirnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan mantan Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Fasli Jalal sebagai Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
2.2    VISI / MISI PERUSAHAAN
·      VISI PERUSAHAAN/INSTANSI
Menjdi lembaga yang handal dan dipercaya dalam mewujudkan pendudukan tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas
·         MISI PERUSAHAAN/INSTANSI
a)    Mengarus-utamakan pembangunan berwawasan Kependudukan
b)    Menyelenggarakan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
c)    Memfasilitasi Pembangunan Keluarga
d)    Mengembangkan jejaring kemitraan dalam pengelolaan Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga
e)    Membangun dan menerapkan budaya kerja organisasi secara konsisten​
MEANING BKKBN
·         Kami Bangga menjadi Pelopor dan Pengerak dalam Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera.

2.3      Struktur Organisasi Perusahaan/Instansi


Gambar 2.3.1 Struktur Organisasi


BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Install Distro Linux Operating System IPFire
IPFIRE adalah system operasi yang digunakan sebagai firewall, router, proxy server, dan lain-lain yang berguna untuk mengamankan system jaringan komputer. IPFIRE didistribusikan dibawah licensy GPL (General Public License) / sering kita menyebutnya linux sehingga dapat kita peroleh secara gratis dengan mengunduhnya disitus resminya yaitu http://www.ipfire.org/en/index. IPFIRE sendiri merupakan pengembangan dari IPCOP dan Smoothwall yang kemudian dikembangkan sendiri secara mandiri oleh team pengembang IPFIRE. Dalam mengembangkan proyekini team pengembang IPFIRE menitik beratkan pada kemudahan instalasi, kemudahan konfigurasi karena IPFIRE dapat dikonfigurasi melalui WEB interface dan level keamanan yang tinggi selain itu team pengembang IPFIRE juga benar-benar memperhatikan masalah keamanan jaringan komputer secara dynamis dan berkala agar tetapaman. Dengan demikian IPFIRE sangat cocok digunakan untuk network administrator pemula maupun profesional.
A. Kebutuhan minimum piranti keras (hardware) untuk instalasi IPFire
     adalah sebagai berikut :
1.    Laptop
2.    Modem
3.    Prosesor dengan kecepatan minimal 333 MHz
4.    Memory sebesar 256 Mb
5.    Kapasitas harddisk sebesar 1 Gb
6.    Kartu jaringan (ethernet card) sebanyak 2 buah (pada keadaan tertentu juga dapat menggunakan 1 lan card saja)
Hardware yang di rekomendasikan :
1.    Prosesor dengan kecepatan lebih dari 1 GHz
2.    Memory lebih dari 512 Mb
3.    Harddisk dengan kapasitas 2 Gb atau lebih
4.    Kartu jaringan gigabit sebanyak 2 buah
B. Software yang dibutuhkan :
1.    VirtualBox 4..3.2
2.    IsoIPFire 2.11
Catatan :
  • IPFire versi terbaru juga mendukung instalasi dengan menggunakan prosesor berbasis ARM versi 5 (embedded system)
  •  IPFire mendukung penggunaan media penyimpanan (harddisk) dengan kapasitas sampai dengan 1 terabytes, serta mendukung penuh IDE, SATA, SCSI dan RAID.
  • Kartu jaringan 100 Mb yang beredar dipasaran sebagian besar (99%) sudah dapat dikenali dan dijalankan dengan baik oleh IPFire. Sejakversi 2.3, IPFire juga mendukung penggunaan kartu jaringan GB
  • Untuk dapat melakukan proses instalasi dengan menggunakan media CD, DVD, atau flashdisk. Silakan mendownload CD image (ISO) yang sesuai dengan kebutuhan yang di pusat downloadIPFire.
  •  Saat melakukan proses instalasi, gunakan tombol arah pada keyboard (atas, bawah, kiri, dan kanan) untuk melakukan navigasi dan gunakan tombol “enter” untuk memilih menu yang aktif.
3.2 Informasi IPCOP atau IPFIRE
IPCOP atau IPFIRE, keduanya  merupakan sebuah system operasi distro linux yang khusus untuk keperluan firewall router. IPCOP muncul lebih dahulu dari pada IPFIRE. Menurut penulis keduanya sudah mencukupi kebutuhan untuk membangun Gateway Internet ( Firewall, Router dan Proxy sekaligus) di kantor, instansi, kampus atau warnet. Orang yang pernah pakai IPCOP tidak akan mengalami kesulitan ketika mengimplementasikan IPFIRE, karena keduanya mirip dari sisi instalasi.
IPCOP  memiliki addon yang cukup banyak dan membantu untuk meningkatkan fungsinya. Namun IPFIRE lebih banyak lagi dan dapat dijadikan sebagai server  lain yang memiliki layanan-layanan tertentu, Misal ada addon Samba, agar dapat melayani sharing file atau  berfungsi sebagai File Server/Domain Controller. Ada juga addon Mail server, sehingga menjadikan  IPFIRE juga menjadi sebuah mail server sekaligus berfungsi sebagai Gateway Internet.
Satu lagi yang membuat IPFIRE  lebih menarik, yaitu, addon Advanced Proxy dan URL Filter sudah automatis terinstall ketika selesai instasi IPFIRE. Ini berbeda dengan IPCOP, yang mengharus kita menginstall sendiri addon tersebut. Secara ringkat berikut perbandingan dan persamaan IPCOP  dan  IPFIRE
PERSAMAAN :
–  Firewall yang Open source, GPL ( GNU Public License )
–  Distro Linux
–  Firewall basis iptables
– Tampilan interface  instalasi (hampir)  mirip
–  Mengenal istilah jaringan Green, RED, Blue, Orange
–  Administrasi via web
3.3       Langkah-langkah Instalasi IPFire
Pada tutorial ini akan dijelaskan langkah-langkah instalasi IPFire menggunaan media CD/DVD :
1. Booting system dari CD/DVD instalasi IPFire sampai tampil layar
    seperti gambar berikut ini :

Gambar 3.3.1 Tampilan awal booting Instalasi IPFire
Untuk yang memiliki monitor  yang tidak mendukung resolusi 1024 x 768 maka anda dapat mengetikkan “novga” kemudian enter.
2. Beberapa saat kemudian pilihan bahasa akan muncul. Pilihlah
English” kemudian “Ok
  

Gambar 3.3.2 Pilihan Bahasa
3.  Setelah pilihan bahasa akan tampil layar selamat datang, pilih
Ok” untuk melanjutkan.

Gambar 3.3.3 Tampilan Layar Selamat Datang

4. Layar selanjutnya adalah persetujuan lisensi. Arahkan pilihan
keopsi “I accept this license” dan tekan spasi 1 kali. Lanjutkan
dengan memilih “Ok

Gambar 3.3.4 Persetujuan Lisensi
5. Sebuah peringatan akan tampil, pilih “Yes” kemudian “Ok

Gambar 3.3.5 TampilanPeringatan
6. Selanjutnya tampil pilihan file sistem yang digunakan. Kita dapat
memilih Ext3, Ext4 atau ReiserFS untuk harddisk.

Gambar 3.3.6 Pilihan File Sistem
7. Proses instalasi akan berjalan beberapa saat

Gambar 3.3.7 Proses Instalasi IPFire
8. Setelah prosedur instalasi selesai, maka akan tampil konfirmasi
    untuk melakukan reboot. Silakan keluarkan CD / DVD instalasi
    IPFire, kemudian lakukan reboot.

Gambar 3.3.8 Konfirmasi Untuk Reboot
Proses instalasi IPFire sudah selesai. Pada keadaan normal, proses instalasi IPFire hanya memerlukan waktu 10 – 15 menit.


BAB IV
PEMBAHASAN

4.1       Konfigurasi Dasar IPFire
Proses konfigurasi IPFire setelah instalasi IPFire telah selesai, selanjutnya konfigurasi dasar disini meliputi pengaturan input, timezone, penentuan akses root, penentuan akses admin, dan pengaturan jaringan (networking).
1.    Pada saat pertama kali IPFire selesai di install kedalam sistem, maka akan tampil pilihan booting seperti dibawah ini. Secara default, IPFire akan melakukan booting dengan sendirinya dalam modus booting normal.

Gambar4.1  Proses Booting Kedalam Sistem
2.    Selanjutnya akan tampil pilihan input keyboard, pilihlah “us” kemudian “Ok”

Gambar 4.2 Pilihan Input Keyboard
3.    Layar yang tampil selanjutnya adalah pengaturan timezone. Sesuaikan timezone dengan lokasi dimana berada. Asia/Jakarta untuk Indonesia bagian barat, Asia/Makassar untuk Indonesia tengah dan Asia/Jayapura untuk Indonesia bagian timur.

Gambar 4.3 Pengaturan Timezone

4.    Selanjutnya, isikan hostname untuk mesin. Hostname adalah nama yang unik untuk setiap sistem komputer yang berada dalam sebuah jaringan. Dalam contoh penulisini menggunakan hostname ipfire.

Gambar 4.4 Masukkan Hostname
5.    Pada layar selanjutnya akan tampil menu input untuk nama domain. Jika  berada dalam jaringan lokal, anda bisa menggunakan domain dengan akhiran lan atau sejenisnya (bukan top level domain seperti .com, .net atau lain-lainnya).

Gambar 4.5 Menu Input Nama Domain
6.    Step selanjutnya adalah menentukan password untuk root. Akses root dapat digunakan untuk login kedalam sistem melalui terminal atau SSH / putty. Tulisan password tidak akan ditampilkan tampil saat mengetikkannya.

Gambar 4.6 Pengaturan Password untuk root
7.    Selanjutnyaakan diminta memasukkan password untuk admin. Akses admin digunakan ketika anda mengakses antarmuka web (Web Graphic User Interface) IPfire.

Gambar 4.7 Pengaturan Password untuk admin
8.    Pada langkah selanjutnya akan tampil menu untuk mengkonfigurasi jaringan. Bagian ini akan sedikit membingungkan untuk user yang baru mempelajari IPFire.

Gambar 4.8 Network Configuration Type
            Keterangan :
Current config menunjukkan interface yang digunakan saat ini. Defaultnya adalah GREEN + RED (LAN dan Internet).
Interface dalam IPFire dibagi menjadi beberapa jenis :
·         GREEN (Hijau) mewakili interface dengan area aman. Dalam jaringan ini pada umumnya terdapat komputer-komputer client yang terhubung melalui kabel. Client dapat melakukan komunikasi data tanpa batasan.
·         RED (Merah) mewakili interface yang terhubung dengan internet. Akses dari luar (internet) akan ditutup secara keseluruhan kecuali dengan izin administrator.
·         BLUE (Biru) mewakili interface wireless yang memiliki kemungkinan disalahgunakan oleh penggunanya. Akses client dijaringan ini juga ditentukan oleh kebijakan administrator.
·         ORANGE (Oranye) mewakili interface untuk demilitarized zone (DMZ). Semua server seperti webserver, mailserver, samba dan lain-lainnya yang dapat diakses oleh internet berada di zona ini. DMZ melindungi server dari ancaman keamanan dari internet.
Setiap segmen jaringan diwakili oleh 1 kartu ethernet. 
9.    PadaNetwork configuration typekita dapat menentukan interface apa saja yang akan di gunakan (GREEN + RED, GREEN + RED + ORANGE, GREEN + RED + BLUE, dan GREEN + RED + ORANGE + BLUE).

Gambar 4.9 Network configuration type
Untuk penggunaan sebagai kantoran, warnet, gamecenter, atau perusahaan kelas kecil sampai menengah biasanya yang digunakan hanya GREEN + RED.
10. Pada menu Drivers and card assignments kita dapat menentukan kartu lan yang digunakan untuk setiap segmen warna.
    • RED = LAN card yang menghubungkan internet (modem atau gateway/router) dengan IPFire.
    • GREEN = LAN card yang menghubungkan IPFire dengan LAN 

Gambar 4.10 pengaturan card assignment
Contoh pengaturan card assignment adalah sebagai berikut :
Jika memiliki kartu  ethernet Intel menghubungkan IPFire ke jaringan LAN (GREEN) dan kartu ethernet Realtek menghubungkan IPFire ke modem (RED)
Pertama, pilih “GREEN” kemudian arahkan pilihan ke “Select” kemudian arahkan ke pilihan Intel ethernet, dan tekan enter.
Kedua, pilih “RED“, arahkan ke pilihan “Select” kemudian arahkan ke pilihan Realtek ethernet dan tekan enter. Terakhir pilih “Done” untuk menyimpan pengaturan.
11. Selanjutnya pilih Address settings pada Network configuration menu.

Gambar 4.11 Address settings pada Network configuration menu.
1.    Pertama pilih “GREEN” kemudian akan tampil menu input untuk menentukan IP Address interface GREEN seperti gambar berikut ini (sesuaikan IP tersebut dengan IP address yang digunakan dalam jaringan LAN) :

Gambar 4.12 Setting IP Address Interface GREEN
Catatan : Saat anda merubah konfigurasi IP address kadang muncul warning, pilih “Ok” saja jika diminta mengkonfirmasi.
Selanjutnya pilih “RED” untuk menampilkan pengaturan interface yang terhubung ke internet.

Gambar 4.13 Pilih PPP DIALUP
Jika ingin terhubung dengan gateway atau router tersendiri (misalnya Mikrotik, Cisco, dan sejenisnya) kita dapat memilih “Static” dan menentukan IP address untuk interface RED secara manual.
2.    Pilih PPP DIALUP jika IPFire terhubung langsung dengan internet melalui modem dengan modus bridge atau sejenisnya. Parameter untuk melakukan dial ke ISP (seperti username, password dan sebagainya) dapat anda atur selanjutnya melalui antarmuka web.
Jika kita memilih “Static” untuk interface RED, maka kita perlu memasukkan DNS dan gateway pada menu DNS and gateway settings.


Gambar 4.14DNS and Gateway Setting
Pilih “Done” pada Network configuration menu untuk menyelesaikan dan menyimpan pengaturan parameter jaringan yang telah di buat tadi.
3.    Selanjutnya akan tampilan pengaturan DHCP server. Kita dapat mengaktifkan DHCP server pada IPFire untuk memberikan parameter IP address, DNS dan leased line untuk komputer client dibelakang IPFire. Pilih “Ok” untuk menyimpan konfigurasi DHCP.


Gambar 4.15 Pengaturan DHCP Server
Sampai di bagian ini, konfigurasi IPFire sudah selesai.
4.    Dan secara otomatis IPFire akan meneruskan proses booting sampai pada modus standby seperti layar dibawah ini :

Gambar 4.15 Proses Booting
dapat login menggunakan akses dan password root yang telah di tentukan pada konfigurasi sebelumnya. Selain itu juga dapat mengakses antarmuka web IPFire untuk melakukan konfigurasi lanjutan.
Jika terdapat kesalahan pada konfigurasi yang di buat, dapat melakukan konfigurasi ulang dengan mengetikkan perintah “setup” (tanpa tanda kutip) pada consol shell atau SSH / putty.


BAB V
PENUTUP


5.1      Kesimpulan
   Setelah penulis menjalankan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di BkkBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) , maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa :
1.   Praktik Kerja Industri itu sangat penting bagi pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (Kelompok Teknologi Industri) karena secara langsung penulis dapat terjun langsung ke lapangan, serta dituntut untuk bertanggung jawab atas apa yang telah dilaksanakannya Prakerin tersebut.
2.     Melalui Prakerin ini penulis dapat menilai dan menghargai kemampuan diri sendiri.
3. Pengalaman yang didapatkan di lapanagan kerja khususnya dari segi teknik pelaksanaannya lebih praktis jika di bandingkan pelajaran yang diterima di sekolah, hal ini disebabkan di lapangan dituntut untuk memanfaatkan waktu seefisien mungkin dengan kesalahan sekecil mungkin. Sedangkan di sekolah pengalaman belajar ditujukan pada hal yang sebenarnya dari teori berdasarkan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan dan dibuktikan secara ilmiah.
4.  Kegiatan Prakerin dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa dibidang teknologi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang sebenarnya.
5.     Kegiatan Prakerin juga dapat menambah wawasan dan pengalaman, serta dapat mempraktikkan ilmu yang telah dipelajari di sekolah
6.     Teori yang dipergunakan di lapangan kerja pada dasarnya mempunyai teori yang sama dengan apa yang dipelajari di sekolah.
5.2      Saran
Penulis menyadari keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki, namun walaupun demikian akan mencoba memberi saran yang mungkin akan dapat membangun. Adapun saran tersebut antara lain :
1.     Dengan adanya program Praktik kerja Industri (PRAKERIN) ini diharapkan terjadi hubungan kerja sama yang baik antara pihak SMK NEGERI 4 KOTA BEKASI dengan instansi tempat pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
2.     Dalam penerimaan dan penempatan para siswa yang melaksanakan Kerja Praktik, hendaknya mempertimbangkan bidang yang sesuai dengan jurusan siswa, sehingga siswa dapat mengembangkan ilmu yang dimiliki dan juga dapat menambah pengetahuan.
3.     Bagi pegawai instansi, diharapkan  dapat memperkenalkan program apa saja yang digunakan pada instansi agar siswa yang melaksanakan Praktik Kerja Industri dapat memahaminya.
4.     Proses pembelajaran ditingkatkan dan Harapan penulis supaya kedisiplinan sekolah di tegaskan.
5.     Dan kepada dewan guru agar selalu memberikan motivasi dan bimbingan kepada siswa-siswi SMK NEGERI 4 KOTA BEKASI.

Demikian laporan hasil prakerin saya ini jauh dari Kata Sempurna, tetapi saya harap pembaca dan saya selaku penulis bisa mendapatkan informasi, saya ucapkan terima kasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dan membimbing dalam pelaksanaan Prakerin, khususnya kepada pembimbing Industri, semoga kebaikan Bapak/Ibu mendapatkan imbalan dari Allah SWT. 


DaftarPustaka  
Sumber: http://arjomangil.blogspot.co.id tutorial-instalasi-ipfire.html 14-03-16 

 
IDENTITAS SISWA



Nama                                     : Eva Nur Isnaini

Nomor Induk Siswa             : 141510143

Program Keahlian               : Teknik Komputer Jaringan

Tempat /Tanggal Lahir        : Bekasi, 16 Mei 1999

Cita – Cita                             : Guru

Hobi                                        : Mendengarkan Mp3, Masak

Agama                                   : Islam

Kelas                                      : XI Tkj 2

Jenis Kelamin                      : Perempuan

Golongan Darah                  : -

Tempat Prakerin                   : Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana Nasional