Informasi Jaringan Komputer di Dunia Pendidikan
Seiring dengan berkembangnya TIK (Teknologi Informasi Komunikasi), pemanfaatannya juga semakin meluas ke berbagai bidang, mulai dari sekedar untuk hiburan, pemerintahan, dan berbagai bidang lainnya. Salah satu manfaat yang paling dirasakan adalah pada bidang pendidikan, adanya akses luas bagi pada penggunanya untuk mendapatkan informasi apapun yang dibutuhkan. Ketersediaan TIK pada lembaga pendidikan saat ini, bukan hanya sebagai penunjang, melainkan menjadi sebuah kebutuhan dan kewajiban.
Pemanfaatan TIK di dunia pendidikan adalah melalui berbagai jenis aplikasi, antara lain: E-learning, Online Courses, Electronic Library, Computer Aided Instruction (CAI) dan berbagai jenis aplikasi lainnya. Pengguna akan dapat memanfaatkan berbagai fitur yang bisa digunakan untuk berkomunikasi, serta mengakses materi-materi pendukung melalui sistem E-learning.
Secara umum pemanfaatan TIK dapat mendukung proses belajar mandiri dan memacu inisiatif dari siswa, sebab mereka dapat menentukan kapan dan di mana mereka belajar. Bagi siswa yang memiliki tingkat kecepatan belajar yang tinggi, bisa mempercepat proses belajar mereka.
Metode penyampaian materi yang seringkali juga disertai dengan visualisasi dan desain menarik, dilengkapi dengan audio-video, maupun virtual-reality nampaknya sesuai dengan minat siswa. Fitur lain yang memungkinkan siswa berinteraksi dengan teman lainnya bisa melalui pengiriman pesan, chatting, maupun bergabung dalam forum diskusi yang tersedia.
Bagi para pengajar, ketersediaan berbagai aplikasi yang memanfaatkan TIK juga dapat memudahkan pengajar dalam memberikan materi tambahan yang dapat mendukung proses belajar mengajar siswa.
Penerapan Teknologi Informasi Pendidikan dalam
Masyarakat
Contoh alasan teknologi informasi dapat
diterapkan dalam pendidikan masyarakat, di antaranya:
1.
Masyarakat
sudah banyak yang memiliki komputer sendiri.
Hal ini memungkinkan dikembangkannya Paket belajar Personal-Interaktif. Paket ini dilakukan dengan cara memanfaatkan software pendidikan seperti : Computer Assisted Instructional (CAI) atau Computer-Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi atau materi ajar dikemas dalam suatu software (perangkat lunak). Peserta belajar dapat belajar dengan cara menjalankan program komputer atau perangkat lunak tersebut di komputer secara mandiri dan di lokasi masing-masing. Melalui paket program belajar ini peserta dapat melakukan simulasi atau juga umpan balik kepada peserta ajar tentang kemajuan belajarnya.
Hal ini memungkinkan dikembangkannya Paket belajar Personal-Interaktif. Paket ini dilakukan dengan cara memanfaatkan software pendidikan seperti : Computer Assisted Instructional (CAI) atau Computer-Based Training (CBT). Pada pemanfaatan jenis ini, informasi atau materi ajar dikemas dalam suatu software (perangkat lunak). Peserta belajar dapat belajar dengan cara menjalankan program komputer atau perangkat lunak tersebut di komputer secara mandiri dan di lokasi masing-masing. Melalui paket program belajar ini peserta dapat melakukan simulasi atau juga umpan balik kepada peserta ajar tentang kemajuan belajarnya.
2.
Ada
beberapa alternatif paradigma pendidikan melalui internet ini yang salah
satunya adalah sistem “dot.com educational system” (Kardiawarman, 2000).
Paradigma ini dapat mengitegrasikan beberapa sistem seperti:
(1) Paradigma virtual teacher resources
Paradigma yang dapat mengatasi terbatasnya jumlah guru yang berkualitas, sehingga siswa tidak haus secara intensif memerlukan dukungan guru, karena peranan guru maya (virtual teacher) dan sebagian besar diambil alih oleh sistem belajar tersebut.
(2) Paradigma virtual school system
Paradigma yang dapat membuka peluang menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang tidak memerlukan ruang dan waktu. Keunggulan paradigma ini daya tampung siswa tak terbatas. Siswa dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja, dimana saja, dan darimana saja.
(3) Paradigma cyber educational resources system, atau dot com leraning resources system.
Merupakan pedukung kedua paradigma di atas, dalam membantu akses terhadap artikel atau jurnal elektronik yang tersedia secara bebas dan gratis dalam internet.
(1) Paradigma virtual teacher resources
Paradigma yang dapat mengatasi terbatasnya jumlah guru yang berkualitas, sehingga siswa tidak haus secara intensif memerlukan dukungan guru, karena peranan guru maya (virtual teacher) dan sebagian besar diambil alih oleh sistem belajar tersebut.
(2) Paradigma virtual school system
Paradigma yang dapat membuka peluang menyelenggarakan pendidikan dasar, menengah dan tinggi yang tidak memerlukan ruang dan waktu. Keunggulan paradigma ini daya tampung siswa tak terbatas. Siswa dapat melakukan kegiatan belajar kapan saja, dimana saja, dan darimana saja.
(3) Paradigma cyber educational resources system, atau dot com leraning resources system.
Merupakan pedukung kedua paradigma di atas, dalam membantu akses terhadap artikel atau jurnal elektronik yang tersedia secara bebas dan gratis dalam internet.
3.
Semua
paradigma tersebut di atas dapat diintegrasikan ke dalam suatu sistem
pendidikan jarak jauh (distance educational) dengan pemanfaatan teknologi
internet. Salah satu bentuk pemanfatan teknologi internet pada pendidikan jarak
jauh adalah pengajaran berbasis Web yang dikenal dengan istilah e-Learning.
Melalui media ini proses belajar dapat dijalankan secara on line atau
di-download. Untuk keperluan off line, peserta didik dapat mengakses
sistem kapan saja dibutuhkan dan sesering mungkin (time independence), tidak
terbatas pada jam belajar dan tidak tergantung pada tempat (place
independence). Fungsi lain yang dapat digunakan untuk proses belajar
tersebut melalui e-mail atau grup diskusi, yang dapat berinteraksi dan mengirimkan
naskah secara elektronik. Pada perguruan tinggi, pemanfaatan teknologi
informasi telah dibangun dalam suatu sistem yang disebut e-University
(electronic university). Pengembangan e-University ini bertujuan mendukung
penyelenggaraan pendidikan sehingga dapat menyediakan layanan informasi yang
lebih baik kepada komunitasnya baik di dalam (internal) maupun diluar
(eksternal) perguruan tinggi tersebut
4.
Kesamaan
mutu dalam memperolah materi
Paket belajar terdistribusi dikembangkan untuk kesamaan mutu dalam memperolah materi. Materi ajar dapat dikemas dalam bentuk Webpage, ataupun program belajar interaktif (CAI atau CBT). Materi belajar kemudian di tempatkan disebuah server yang tersambung ke internet sehingga dapat diambil oleh peserta ajar baik memakai Web-Browser ataupun File Transport Protocol (aplikasi pengiriman file).
Paket belajar terdistribusi dikembangkan untuk kesamaan mutu dalam memperolah materi. Materi ajar dapat dikemas dalam bentuk Webpage, ataupun program belajar interaktif (CAI atau CBT). Materi belajar kemudian di tempatkan disebuah server yang tersambung ke internet sehingga dapat diambil oleh peserta ajar baik memakai Web-Browser ataupun File Transport Protocol (aplikasi pengiriman file).
5.
Seiring
perkembangan teknologi informasi di masyarakat, teknologi informasi sudah
waktunya dimanfaatkan dalam pendidikan masyarakat. Oleh karena itu diperlukan
model belajar berbasis teknologi informasi di masyarakat. Model ini
dikelola oleh pihak-pihak terkait mulai dari pengembangan bahan ajar,
distribusi materi ajar, hingga penggunaan materi ajar. Disamping itu
standariasasi perlu dilakukan dalam memberi jaminan mutu.
Melalui pemanfaatkan teknologi informasi (Komputer), seolah-olah materi ajar dapat diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Akses terhadap materi ajar sebenarnya dapat diatur bila dikehendaki karena tersedia fasilitas pengaman di mana hanya orang yang telah mendaftar saja yang bisa mengakses materi ajar tersebut.
Melalui pemanfaatkan teknologi informasi (Komputer), seolah-olah materi ajar dapat diakses oleh siapa saja dan kapan saja. Akses terhadap materi ajar sebenarnya dapat diatur bila dikehendaki karena tersedia fasilitas pengaman di mana hanya orang yang telah mendaftar saja yang bisa mengakses materi ajar tersebut.
Dalam kaitannya
dengan perangkat lunak (software) komputer pendidikan, dan tidak bermaksud
membatasi kreatifitas masing-masing, kita harus memikirkan standarisasi dari
perangkat lunak (software) komputer pendidikan yang akan disajikan kepada
masyarakat atau siswa di sekolah. Standarisasi ini dimaksudkan untuk
mempertahankan mutu dan memberi jaminan mutu (quality assurance) outcome system
pendidikan.
Saat ini telah banyak sekali sumber belajar
yang berbasis komputer bahkan berbasis multimedia (buatan dalam dan luar
negeri) baik yang berfungsi sebagai materi pokok, maupun sebagai materi
pengayaan, namun penelitian tentang dampak dari penggunaan sumber belajar
tersebut belum banyak dilakukan, terutama dalam hal kemungkinan adanya
miskonsepsi yang ditimbulkan oleh sumber belajar itu. Oleh karena itu, studi
tentang pengembangan, uji coba dan standarisasi perangkat lunak komputer
kependidikan harus segera dilakukan oleh departemen atau pihak yang
berkepentingan dan kita semua.
Manfaat Teknologi Informasi & Komunikasi (TIK)
Kemudahan
Berkomunkasi
Dengan adanya TIK, setiap orang dapat berkomunikasi dengan cepat,
murah dan efisien. Orang bisa menggunakan komunikasi tidak langsung seperti
surat elektronis, komunikasi langsung melalui chatting, ataupun bertatap muka
secara elektronis melalui videokonferensi.
Dukungan
Pembelajaran
Banyak program komputer yang ditujukan untuk mempermudah orang
dalam mempelajari ilmu pengetahuan maupun bahasa asing. dengan dukungan
multimedia, ilmu-ilmu yang sering dianggap sulit dapat disajikan dalam bentuk
atau cara yang membuat orang senang mempelajarinya. Sesuatu materi juga dapat
dipelajari dengan komputer tanpa harus menginstal program karena program ditaruh
pada penyedia dan kita cukup mengunjungi situs webnya.
Penghematan
Biaya
Pebisnis dapat menggunakan TIK untuk menjalankan bisnis dengan
harapan dapat melakukan penghematan biaya sehingga bisa menjual produk dengan
lebih mudah dan meningkatkan kompetisi dengan pesaing. Berbagai perusahaan bisa
saling bekerja sama untuk bertukar informasi secara otomatis sehingga tidak
perlu melibatkan orang lain secara khusus. Mesin otomatis dapat bekerja
menggantikan peran manusia sehingga produksi menjadi lebih mudah dan kualitas
seragam bisa diperoleh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar